Jakarta 1 Ramadhan 1436 hijriyah telah ditetapkan mulai Kamis besok (18/6). Itu artinya, umat Islam akan mulai berpuasa selama satu bulan sebagai pelaksanaan
salah satu rukun Islam tersebut.
Seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Agama RI, penetapan awal Ramadhan dilakukan oleh Kementerian Agama RI melalui Sidang Penentuan (Itsbat) Awal Ramadhan 1436 H, di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kemenag, Thamrin, Selasa (16/06) malam. Oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Din Syamsudin, sidang yang berlangsung sekitar 26 menit ini disebut sebagai sidang tercepat.
“Alhamdulillah, itsbat berlangsung dengan lancar dan cepat, bahkan tercepat,” katanya saat memberikan keterangan pers bersama Menag Lukman Hakim Saifuddin untuk menyampaikan hasil sidang itsbat.
Pantauan kontributor Pinmas di lapangan, waktu yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang penetapan awal Puasa Ramadhan 1436 H yang disepakati pada Kamis (18/06) ini bahkan hanya 13 menit 38 detik.
Sidang Itsbat ini dihadiri oleh utusan dari sejumlah lembaga, antara lain: DPR RI, MA, LAPAN, Planetarium, Ormas-ormas Islam, Boscha, Badan Informasi Geospasial, Pengadilan Agama, Polri, para rektor, Badan Hisab dan Rukyat, Staf Ahli Menag, para pejabat eselon I dan II Kementerian Agama. Hadir juga para duta besar dari beberapa negara sabahat, di antaranya: Pakistan, Aljazair, Yaman, Sudan, UEA, Irak, Palestina, Inggris, Saudi Arabia, Jordania, Iran, Brunei, Malaysia, Tunisia, Turki, Marokko, Mesir, Qatar, Somalia, Bosnia, Bangladesh, dan Syiria.
Dipimpin langsung oleh Menag LHS, sidang itsbat kali ini mengambil tema “Semangat Merintis Kebersamaan dalam Beribadah”. KH Din Syamsudin mengapresiasi langkah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang terus berupaya mencari persamaan persepsi di kalangan umat Islam terkait kriteria hilal. Menurut KH Din yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah, upaya untuk menyatukan persepsi ini harus terus dilakukan.
“Upaya penyatuan harus kita lakukan. Bagi umat Islam, mengawali dan mengakhiri puasa sangat kuat dengan dimensi peribadahan. Makanya upaya penyatuan harus terus diupayakan,” terang KH. Din Syamsudin saat memberikan keterangan pers usai mengikuti sidang penetapan (itsbat) awal Ramadlan 1436H/2015M, di Gedung Kemenag, Jakarta, Selasa (16/6) malam.
“Saya menghargai Menag yang sejak mendapat amanat sebagai menteri terus berupaya, bahkan berkunjung ke kantor ormas Islam untuk berupaya menyatukan persepsi terkait kriteria hilal,” tambahnya lagi.
Senada dengan KH Din Syamsudin, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Makruf Amin juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Agama karena telah berhasil melakukan penyerasian perhitungan hisab.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Kemenag yang sudah berhasil melakukan penyerasian perhitungan hisab. Sekarang ini sudah bersepakat sehingga posisi hilal sekarang sudah sama dari sudut hisab,” kata KH Makruf Amin pada kesempatan yang sama.